0

BAB 3 . Manusia Dan Penderitaan

Posted by Yudha Husna Dewanto on 05.19















Nama : Yudha Husna Dewanto
Kelas : 1KA33
Npm : 1810713
Materi : Ilmu Budaya Dasar 
Kelompok : 5
Dosen : Ninuk Sekarsari
A. Pegertian Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan.

Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya

B. SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Antara lain, ayat 40 surat Al Ankahut menya takan :
"masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benamkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh. Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri, karena dosa-dosanya.
Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban.

C. KEKALUTAN MENTAL

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang hams diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhaninya

usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :

kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tea yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
cara pematangan batin yang salah dengan memberikan realcsi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.

D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan rnenghindari atau menghilangkan sama sekali.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia hams optimis, is hams berusaha mengataasi kesulitan hidup. Allah telah berfinnan dalam surat Arra'du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan membah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.

PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN

Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang. dan lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, Meletusnya gunung galunggung,perang Irak-Iran.
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikiaan dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan dan sukarelawan berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari musibah ini. Bantuan-bantuan ini dilakukan secara perseorangan ataupun melalui organisasi-organisasi sosial, kemudian dikirimkan atau diantarkan langsung ke tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat pengungsian.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakt. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bemama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul "Arie Hangara".

F. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA

Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :

A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.

B) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan

G. PENGARUH PENDERITAAN

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna", "nasi sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.



Study Kasus :
Di Indonesia Memang banyak sekali penderitaan yang tidak berprikemanusiaan lagi karna ada nya pemerkosaan, kekerasan dan tindak perampokan maka dari itu pederitaan yang banyak sekali terjadi dan menyiksa orang yang tidak kuat akan penderitaan. manusia itu akan nekat untuk mengakhiri hidupnya walau sangat berat dijalani.


Opini :
pendapat saya tentang manusia dan Penderitaan ini harus segeradi hilangkan, kenapa harus di hilangkan? apa bila penderitaan terus bertambah atau menumpuk makan akan mejadi suatu tindakan kriminal di lingkungan hidup.

Saran :
seharusnya manusia harus terbuka dalam keadaan individu masalah dan penderitaan yang dirasakan terhadap keluarga,sahabat, dan tuhan agar hati kita dan hidup kita akan terasa jauh lebih baik

|
0

BAB 2 . Manusia Dan Cinta Belas Kasih

Posted by Yudha Husna Dewanto on 05.11

Nama : Yudha Husna Dewanto

Kelas : 1KA33
Npm : 1810713
Materi : Ilmu Budaya Dasar 
Kelompok : 5
Dosen : Ninuk Sekarsari
Pengembangan Belas Kasih
Beberapa teman pernah mengatakan kepada saya, bahwa walaupun cinta kasih dan kasih sayang sangat baik, keduanya tidak begiut relevan. Mereka mengatakan bahwa kemarahan dan kebencian sudah merupakan bagian dari sifat alamiah manusia, sehingga manusia pada umumnya akan selalu dikuasai olehnya. Saya tidak setuju dengan anggapan tersebut.
Kehadiran kita sebagai manusia seperti sekarang ini telah berlanjut kurang lebih seratus ribu tahun yang lampau. Saya rasa kalau selama ini manusia terutama dikuasai oleh rasa marah dan benci, maka jumlah penduduk akan berkurang. Tetapi saat ini, walaupun banyak terjadi peperangan, kita ketahui bahwa jumlah penduduk dunia lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Ini menunjukkan, bahwa cinta kasih dan belas kasih masih berperan di sunia ini. Dan ini sebabnya mengapa peristiwa yang tidak menyenangkan menjadi NERITA , sedangkan kegiatan belas kasih yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dianggap seperti hal-hal biasa yang tidak perlu mendapat perhatian.
Sejauh ini saya hanya membahas manfaat batiniah dari belas kasih, tetapi sifat ini juga bermanfaat untuk kesehatan badan. Menurut pengalaman pribadi saya, mental yang stabil dan fisik yang baik saling mempengaruhi secara langsung. Tidak dapat diragukan bahwa kemarahan dan kegelisahan membuat kita lebih mudah terserang penyakit. Di lain pihak jika pikiran kita tenang maka tubuh kita tidak akan mudah manjadi sasaran penyakit.
Tetapi benar juga kalau dikatakan bahwa kita mempunyai rasa ego besar yang menghalangi perasaan cinta kasih kita terhadap orang lain. Kebahagiaan sejati hanya dapat dicapai bila pikiran kita tenang dan pikiran yang damai hanya dapat terjadi oleh belas kasih. Jadi bagaimana dapat kita mengembangkan hal ini? Tidak cukup kalau kita hanya memikirkan betapa manisnya belas kasih itu! Kita membutuhkan usaha bersama untuk mengembangkannya, kita harus menggunakan semua pengalaman dalam kehidupan kita untuk mengubah pikiran dan kelakuan kita yang tidak benar.
Pertama-tama, kita harus mengerti dengan jelas apa arti belas kasih itu. Banyak bentuk dari rasa belas kasih tercampur dengan keinginan dan kemelekatan. Contohnya rasa sayang orang tua kepada anak seringkali tercampur dengan perasaan emosional sehingga secara keseluruhan hal ini bukanlah merupakan belas kasih. Juga dalam pernikahan, cinta kasih antara suami istri terutama pada permulaan, ketika pasangan itu masih belum saling mengenal watak masing-masing lebih mendalam, lebih banyak mengandung kemelekatan daripada cinta kasih sejati. Keinginan kita menjadi begitu kuat, sehingga orang yang kita kasihi kelihatannya baik, walaupun pada kenyataannya pria atau wanita itu buruk sifatnya. Di samping itu kita mempunyai kecenderungan untuk membesar-besarkan sifat baiknya. Jadi ketika salah satu pasangan itu sifatnya berubah, pasangan yang lain seringkali merasa kecewa dan sikapnya akan berubah pula. Hal ini menunjukkan bahwa cinta kasih lebih banyak dimotivasi oleh kebutuhan pribadi daripada perhatian yang tulus terhadap orang lain.
Belas kasih yang sejati tidak hanya merupakan suatu tanggapan emosional, tetapi merupakan suatu janji yang teguh berdasarkan akal sehat. Oleh karena itu, sikap belas kasih yang sejati terhadap orang lain, tidak akan berubah walaupun orang itu berkelakuan tidak baik.
Sudah pasti, pengembangan sikap belas kasih semacam ini tidak mudah. Marilah kita mempertimbangkan fakta-fakta berikut ini.
Apakah manusia itu cantik dan baik atau jelak dan rewel, mereka adalah makhluk hidup, sama seperti kita sendiri, mereka menginginkan kebahagiaan dan tidak menginginkan penderitaan. Mereka mempunyai hak yang sama untuk mengatasi penderitaan dan untuk memperoleh kebahagiaan. Setelah mengetahui bahwa semua makhluk mempunyai hak yang sama untuk menginginkan dan memperoleh kebahagiaan, dengan sendirinya anda merasakan empati (persamaan) dan merasa dekat dengan mereka. Dengan membiasakan diri untuk mendahulukan kepentingan orang lain, anda mengembangkan kepedulian untuk orang lain, dengan harapan dapat menolong mereka mengatasi masalah-masalah mereka.
Keinginan ini tidak pandang bulu dan berlaku untuk semua orang. Selama makhluk hidup mengalami kesenangan dan kesedihan seperti kita sendiri, tidak ada alasan untuk membeda-bedkan mereka atau mengubah kepedulian kita, jika mereka berpeilaku negatif.
Saya tekankan, bahwa dengan kesebaran anda bisa mengembangkan belas kasih semacam ini. Tentu saja, egoisme dan kemelekatan kita, khususnya “KEAKUAN” (Keegoisan) dapat menghalangi timbulnya rasa belas kasih yang sejati. Rasa belas kasih yang sejati hanya dapat dialami, jika sifat mementingkan diri (ego) ini dapat disingkirkan. Marilah kita mulai mengembangkannya sekarang.

Study Kasus :
Contoh : 
 Saya rasa kalau selama ini manusia terutama dikuasai oleh rasa marah dan benci, maka jumlah penduduk akan berkurang. Tetapi saat ini, walaupun banyak terjadi peperangan, kita ketahui bahwa jumlah penduduk dunia lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Ini menunjukkan, bahwa cinta kasih dan belas kasih masih berperan di sunia ini. Dan ini sebabnya mengapa peristiwa yang tidak menyenangkan menjadi NERITA , sedangkan kegiatan belas kasih yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dianggap seperti hal-hal biasa yang tidak perlu mendapat perhatian.
Tetapi benar juga kalau dikatakan bahwa kita mempunyai rasa ego besar yang menghalangi perasaan cinta kasih kita terhadap orang lain. Kebahagiaan sejati hanya dapat dicapai bila pikiran kita tenang dan pikiran yang damai hanya dapat terjadi oleh belas kasih. Jadi bagaimana dapat kita mengembangkan hal ini? Tidak cukup kalau kita hanya memikirkan betapa manisnya belas kasih itu! Kita membutuhkan usaha bersama untuk mengembangkannya, kita harus menggunakan semua pengalaman dalam kehidupan kita untuk mengubah pikiran dan kelakuan kita yang tidak benar.

Opini :
menurut pendapat saya tentang belas kasih di negri ini memang sudah cukup berjalan tetapi masih banyak saudara saudara kita yang sering tidak pernah memikirkan kehidupan orang yang berada di bawah.

Saran :
Sebaiknya Kita memberikan Belas kasih terhadap orang yang mempunyai banyak kekurangan

|

Copyright © 2009 When computer talks to human All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.