Tugas : B.Indonesia
Nama : Yudha H.D
Kelas : 3KA28
NPM : 18110713
Silogisme
Silogisme adalah
suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua
proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
1.
Silogisme Alternatif
Silogisme kategorial
adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang
mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi
premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis
yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis
tersebut adalah term penengah (middle term).
Semua tumbuhan
membutuhkan air.
Akasia adalah tumbuhan
.
∴ Akasia membutuhkan air.
2.
Silogisme Kategorial
Silogisme alternatif
adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu
alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Nenek Sumi berada di
Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi berada di
Bandung.
∴
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
3. Entimem
Di atas telah
disinggung bahwa silogisme jarang sekali ditemukan di dalam kehidupan
sehari-hari. Di dalam tulisan pun, bentuk itu hampir tidak pernah digunakan.
Bentuk yang biasa ditemukan dan dipakai ialah bentuk entimem. Entimem ini pada
dasarnya adalah silogisme. Tetapi, di dalam entimem salah satu premisnya
dihilangkan/tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Dia menerima hadiah
pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
∴
Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima
hadiahnya.
4. Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotetis
adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika),
sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
Jika hari ini cerah ,
saya akan ke rumah kakek.
Hari ini cerah.
∴ Maka saya akan kerumah kakek.