0
TUGAS SOFT SKILL 1,2,3
Posted by Yudha Husna Dewanto
on
10.21
Nama : Yudha Husna
Dewanto
Kelas : 4KA28
NPM : 18110713
Tugas
1
Telematika
A.
Definisi
Telematika
Telematika
berasal dari bahasa perancis yaitu “TELEMATIQUE”
yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi
informasi. Teknologi Informasi sendiri dapat diartikan sebagai
sarana/prasarana, sistem, dan metode untuk perolehan, pengiriman, penerimaan,
pengolahan, penafsiran, penyimpanan, pengorganisasian, dan penggunaan data yang
bermakna. Pertama kali memperkenalkan kata ini adalah penulis buku berjudul
“L’informatisation de la Societe” yaitu Simon Nora dan Alain Minc pada tahun
1978. Istilah telematika dari segi hukum adalah perkembangan sistem elektronik
berbasis digital antara teknologi informasi dan media yang awalnya masing –
masing berkembang secara terpisah. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS
adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” sebagai wujud dari
perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal
sebagai “the new hybrid technology” yang lahir karena perkembangan teknologi
digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan
informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah “konvergensi”.
Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi
informasi dan komunikasi pada saat itu. Menurut Wikipedia, Telematika adalah
singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. Istilah telematika biasa dipakai
untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
• Integrasi antara sistem
telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan
Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih
spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan
penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
• Secara umum, istilah telematika
dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global
Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi
komunikasi berpindah (mobile communication technology).
• Secara lebih spesifik, istilah
telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalu lintas
B.
Perkembangan
Telematika
Pada
zaman dahulu, Telematika belum berkembang sangat pesat dinegara Indonesia,
Indonesia termasuk dalam Negara tertinggal, tapi dengan seiring perkembangan
zaman Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat, karena telah banyak
bermuculan produk-produk IT yang lebih kecil, cepat dan efisien dengan
format-format unik yang berbeda dan muktahir. Misalnya teknologi perakitan
prosessor yang sudah bisa memfrabikasi hingga ukuran 40nm, telepon selular
dengan koneksi wifi, notebook dengan ukuran lebih kecil sehingga memudahkan
keleluasaan mobilitas bagi penggunanya dan sedangkan teknologi mukthir adalah
teknologi automobile systems yang menggabungkan Global Positioning System (GPS)
dan komunikasi nirkabel lainnya untuk mengetahui lokasi jalan, dan sekarang ini
yang sedang populer juga banyak dicari dan digunakan oleh masyarakat yaitu
smartphone, dan juga tablet PC. Smartphone ini merupakan telepon selular dengan
system operasi didalamnya adalah android. Dengan kecanggihan smartphone ini
aplikasi-aplikasi yang biasa digunakan atau hanya bisa digunakan didalam
Komputer itu bisa digunakan didalam smartphone ini. Tablet pc, ini merupakan
komputer portable berbentuk buku. Memiliki layar sentuh atau teknologi tablet
digital yang memungkinkan pengguna komputer mempergunakan stylus atau pulpen
digital selain keyboard ataupun mouse komputer.
Jadi
pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan
dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk dalam
telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan
yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet
sendiri merupakan salah satu bentuk telematika.
Contoh
Tenologi Telematika :
Bidang Komunikasi
Pager yaitu alat
telekomunikasi pribadi untuk menyampaikan dan menerima pesan pendek. Radio
panggil numerik satu arah hanya dapat menerima pesan yang terdiri dari beberapa
digit saja.
Handphone yang kita
gunakan adalah salah satu contoh dari teknologi telematika dibidang komunikasi.
Karena merupakan suatu sarana berkomunikasi dengan menggunakan media
elektromagnetik untuk mengirimkan atau menerima suatu informasi dari satu pihak
ke pihak yang lainnya.
Smartphone adalah
telepon selular yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan
fungsi yang menyerupai komputer. System operasi yang digunakan adalah android,
dan android itu sendiri adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang
berbasis Linux yang menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat
menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti
bergerak.
Bidang Transportasi
Salah satu produk
tranportasi yang menerapkan layanan telematika adalah Toyota. Karena menyadari
semakin tingginya mobilitas masyarakat, terutama di wilayah perkotaan,
membutuhkan layanan penunjang yang mampu membantu masyarakat untuk sampai ke
tujuannya dalam waktu singkat. Toyota melihat peluang ini dengan mengembangkan
disalah satu produksinya yang memiliki layanan navigasi yang menyediakan
informasi dan peta lengkap lokasi-lokasi penting, mulai hotel, rumah sakit,
hingga dealer.
C.
Trend
Kedepan Telematika
Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan
perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan
multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan
kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang
masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless
dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini
berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi. Antarmuka pun
sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu,
GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba menampilkan antarmuka yang terbaik
dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini
ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan oleh penggunannya.
Pada
akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan
adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala
industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya
teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan
tentang masa depan yang lebih baik.
Sumber :
Tugas
2
Arsitektur
A.
Arsitektur
Sisi Client
Dalam
model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah,
tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server.
Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server
disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan
dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen
klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan
menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen
server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request
terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Dalam sistem secara umum
server proses pada DBMS, komponen server akan menerima request dari klien, dan
langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien.
Klien
pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan
menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi
dengan pengguna. Sebuah contoh dari aplikasi client/server sederhana adalah
aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP) atau
PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau
Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak klien
akan dijalankan oleh web browser pada komputer klien. Klien-server merupakan
penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap
komputer tidak perlu diinstall database, dengan metode klien-server database
dapat diinstal pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal pada
client.
B.
Arsitektur
Sisi Server
Lingkungan
klien/server menggunakan Local Area Network (LAN) untuk menjalankan personal
komputer yang mana data akan tersimpan pada masing-masing PC dan akan terhubung
dengan common devices (hard disk atau printer) dan software (DBMS). Modul LAN
pada DBMS secara bersamaan mengendalikan, mengamankan, dan merupakan query atau
translation-queuing management untuk mendukung akses bersamaan dari beberapa
pengguna dalam menghubungkan database. Arsitektur klien/server berkembang yang
memiliki penampilan yang berbeda dari komponen aplikasi logik antara klien dan
server. Ada tiga komponen dari komponen aplikasi logik, yaitu :
1. Presentation Logic, komponen
ini bertanggung jawab dalam memformat dan mempresenting data pada pengguna atau
alat keluaran dan mengendalikan masukan pengguna dari keybor atau alat input
lainnya.
2. Processing Logic,
komponen ini berguna untuk menangani logika pemprosesan data (data processing logic) , logika aturan bisnis
(business rule logic), dan logika manajemen data (data management logic).
Proses data logic merupakan aktifitas untuk memvalidasi data dan
mengindentifikasi proses eror pada data. Business rule tidak mempunyai kode
pada DSMS, tetapi mempunyai kode pada komponen pemprosesan. Data management
logic mengindentifikasikan data yang diperlukan/penting untuk memprosesan
transaksi atau query.
3. Storage Logic, komponen
ini bertanggung jawab pada penyimpanan data dan perbaikan data dari alat
penyimpan yang bekerja dengan aplikasi.
Sumber :
Tugas
3
Layanan
Informasi dan Layanan Keamanan
Pengertian
Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan
agar individu dapat memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan
perkembangannya. Tujuan layanan informasi secara umum agar terkuasainya
informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman
(paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam
penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu
memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis,
mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya
tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.
Keamanan informasi
terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut:
Confidentiality
(kerahasiaan) pada aspek ini system menjamin
kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses
oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima
dan disimpan.
Integrity
(integritas) pada aspek ini system menjamin data
tidak dirubah tanpa ada ijin pihak yang berwenang, menjaga keakuratan dan
keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
Availability
(ketersediaan) pada aspek ini system menjamin data
akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan
informasi dan perangkat terkait.
Keamanan informasi
diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak dipakai,
yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, struktur-struktur organisasi dan piranti
lunak.
Layanan
Context-Aware dan Event-Base
Istilah
context-awareness mengacu kepada kemampuan layanan network untuk mengetahui
berbagai konteks- konteks yang ada, yaitu sekumpulan parameter yang relevan
dari pengguna (user) dan penggunaan network tersebut, serta memberikan layanan
yang sesuai dengan parameter yang ada. Beberapa konteks yang dapat digunakan
yaitu lokasi user, data dasar user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan
user, dan berbagai preferensi user lainnya. Sebagai contoh : ketika seorang
user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki
user menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh
panggilan telepon yang tidak penting. Konteks location awareness dan activity
recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan
dalam bidang penelitian ilmu computer pada saat ini.
Ada 4 kategori aplikasi
context-awareness menurut Bill N. Schilit, Norman Adams, dan Roy Want, yaitu :
1.
Proximate selection.
adalah suatu teknik
antarmuka yang memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi objek yang
berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi dari user itu sendiri. Ada dua
variabel yang berkaitan dengan proximate selection ini, yaitu locus dan
selection dengan kata lain tempat dan pilihan.
2.
Automatic Contextual Reconfiguration
Aspek terpenting suatu
kasus sistem context-aware adalah bagaimana suatu konteks yang digunakan
membawa perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara antar setiap
komponen berinteraksi satu sama lain nya. Sebagai contoh, penggunaan virtual
whiteboard sebagai salah satu inovasi automatic reconfiguration yang
menciptakan ilusi pengaksesan virtual objects sebagai layaknya fisik suatu
benda.
Contextual
Reconfiguration juga bisa diterapkan pada fungsi sistem operasi; sebagai
contoh: sistem operasi suatu komputer A bisa memanfaatkan memori komputer
lainnya yang berada didekatnya untuk melakukan back-up data sebagai antisipasi
jika power komputer A melemah.
3.
Contextual Informations and Commands
Kegiatan manusia bisa
diprediksi dari situasi atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai contoh,
ketika berada di dapur, maka kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti
berkaitan dengan memasak. Hal inilah yang menjadi dasar dari tujuan contextual
information and commands, dimana informasi-informasi tersebut dan perintah yang
akan dilaksanakan disimpan ke dalam sebuah directory tertentu. Setiap file yang
berada di dalam directory berisi locations and contain files, programs, and
links. Ketika seorang user berpindah dari suatu lokasi ke lokasi lainnya, maka
browser juga akan langsung mengubah data lokasi di dalam directory. Sebagai
contoh: ketika user berada di kantor, maka user akan melihat agenda yang harus
dilakukan; ketika user beralih lagi ke dapur, maka user tersebut akan melihat
petunjuk untuk membuat kopi dan data penyimpanan kebutuhan dapur.
4.
Context-Triggered Actions
Cara kerja sistem
context-triggered actions sama layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN.
Informasi yang berada pada klausa kondisi akan memacu perintah aksi yang harus
dilakukan. Kategori sistem context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan
contextual information and commands, namun perbedaannya terletak pada
aturan-aturan kondisi yang harus jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan
dilakukan.
Sumber :